Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Jumat, 01 Oktober 2010

Aku dan "Mereka" (episode 1)

Setiap kali masuk bulan Oktober, aku selalu teringat sesuatu. Hari dimana aku meninggalkan kota kelahiranku, kota “M”. Hijrah. Berharap mendapatkan perubahan ke arah yang lebih baik. Ya, sekarang aku menetap di kota “B”. Bagi sebagian orang mungkin merasa berat untuk meninggalkan kota kelahiran mereka dan menetap di sebuah kota baru - asing. Tapi bagi aku, ini adalah bagian dari episode kehidupanku yang mau tidak mau harus aku lakoni. Meninggalkan teman - sahabat, tetangga dan masih banyak lagi kenangan-kenangan manis sedari kecil. “Mereka” seolah menahan kedua kaki ini untuk melangkah pergi.

“Kami akan tetap menahanmu”.
“Aku juga tak ingin, tapi HARUS”, jawabku dengan nada suara berat.

Setelah dua puluh tahun lebih aku bersama, sekarang aku harus meninggalkan “mereka”. Berat, tapi HARUS. Banyak kenangan yang kalau aku mengingatnya, aku kadang tertawa dan menangis. Kenangan tentang pertama kalinya aku mencuri, tentang penentangan ibu dengan hobby-ku, kisah “cinta monyet”ku dan masih banyak lagi. Banyak.

Waktu itu aku masih duduk di Kelas 3 SD, aku mengenal cinta. Gadis kecil itu bernama “S”. Inilah yang aku maksud dengan “cinta monyet”. Tapi sampai sekarang aku tak tahu kenapa orang-orang (meng) istilah (kan) cinta anak-anak ingusan dengan istilah itu. Bagiku, cintaku waktu itu adalah “cinta tanpa defenisi”.

Setiap hari, aku selalu bersemangat ke sekolah. “Semangat 45”. Aku tak mau memakai seragam sekolah bila kusut. Berlama-lama di depan cermin. Ya, sungguh tak biasa. Mulai dari rumah sampai ke sekolah, aku cuma ingat dia. “Kira-kira hari ini dia masuk sekolah apa tidak ya?”, bertanya dalam hati. Rasanya, semangat belajar ini menurun  kalau sehari saja tidak melihat wajahnya. Yang paling aku suka sih melihat rambutnya yang panjangnya tidak melewati bahunya. Gak tahu kenapa aku suka aja dengan itu.

Hal ini terus berlanjut sampai akhirnya kami tamat SD.


To be Continued. . .


Salam Cinta,

Rilis Ghiffary
(Jangan Pernah Menyalahkan Cinta, karena Cinta tak Pernah Salah)
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar