Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selasa, 28 Desember 2010

Pengangguran Terdidik Semakin Mengkhawatirkan!

Sejak kecil, ketika orang tua kita bertanya “apa cita-cita kamu??” maka kebanyakan dari kita akan menjawab pengen jadi dokter, pilot, dosen dsb. Jarang sekali kita menemui bercita-cita ingin menjadi pengusaha??? Pendidikan kita berupaya untuk melahirkan generasi yang siap untuk terjun dalam lapangan pekerjaan. Namun, jika kita mempersentasikan jumlah lapangan pekerjaan dengan jumlah masyarakat yang membutuhkan pekerjaan masih jauh dari cukup.

Kecenderungan semakin meningkatnya pengangguran di Negara kita merupakan hal yang cukup mengkhawatirkan. Terlebih lagi jumlah pengangguran merupakan lulusan diploma atau strata satu. Yach…boleh dikatakan pengangguran terdidik kita masih jauh lebih besar di bandingkan lulusan SD, SMP atau SMA. Jumlah pengangguran terdidik di Indonesia saat ini mencapai 961.000 orang. Hal itu berdasarkan data di Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) terhitung hingga Agustus 2008. Lalu langkah apa yang mestinya di tempuh untuk mengurangi semakin melonjaknya jumlah pengangguran terdidik di Negara kita??


Ketika pendidikan berupaya menciptakan para pencari kerja dengan melandaskan pada kompetensi peserta didik. Mengapa tidak kita ciptakan kurikulum yang berbasis kewirausahaan. Di beberapa perguruan tinggi di Indonesia telah menyediakan dana pinjaman khusus untuk mahasiswa yang ini agar dapat menciptakan usaha sendiri. Yach…melalui program mahasiswa wirausaha untuk bangkitnya entrepreneur muda sekaligus untuk mengatasi masalah semakin melonjaknya pengangguran terdidik di Negara kita. Lalu… apakah kita masih akan menunggu untuk menjadi pengangguran terdidik selanjutnya??? Pilihan itu ada ditangan kita semua…





Ditulis oleh: Nur Amaliah 
http://nuramaliahdreams.blogspot.com/))

1 komentar:

  1. betul sob,sistem pendidikan kita memang salah(mgkn msh mengadopsi sistem yg di tinggalkan belanda)sistem kita yg sekarang ini mengajarkan kita sekolah untuk bekerja(pada org lain)bukannya mengajarkan bagaimana caranya untuk bekerja mandiri atau membuka lapangan pekerjaan bagi org lain.contoh terkecil sy ambil,hampir semua teman sy bekerja bukan berdasarkan bidang pendidikannya,ada yg tamatan smk mesin jadi kuli/mandor bangunan,ada yg tmatan SMK bangunan jd montir dll

    BalasHapus