Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Minggu, 12 Desember 2010

Surat Kepada Aa'Gym (Aa', saya perlu pemimpin yang komulatif)

Surat kepada Aa’Gym
(
Aa’, Saya Perlu Pemimpin yang Komulatif)   
Oleh: Rilis Ghiffary
Banjarmasin – Aa’Gym yang saya hormati, di pagi hari tanggal 13 Desember 2010, saya membaca sebuah catatan di salah satu Account Facebook teman saya. Catatan tersebut berjudul “Teori Kepemimpinan Aa’Gym”. Disebutkan bahwa menurut analisa, di Indonesia ada beberapa jenis kepemimpinan Ulama, diantaranya: jenis Ulama Pesantren, ilmu agamanya luas, tapi kelemahannya adalah dalam bidang manajemen, sehingga sulit untuk mengurus sesuatu yang besar. Ada juga yang Birokrat: aktif di organisasi ke[Islam]an, kemampuan Birokratnya bagus, tetapi pendalaman agamanya belum mantap. Ada juga tipe muballigh yang seperti selebritis: ceramahnya bagus, diliput media massa, akhirnya jadi terkenal dimana-mana, dijadikan idola, tetapi kadang-kadang kurang mengakar dalam menggerakkan masyarakat. Di dalam catatan itu juga mengatakan bahwa “…kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaannya, bukan kecerdasannya, tetapi dari kekuatan pribadinya. Maka, jika ingin jadi pemimpin yang baik, jangan fikirkan orang lain, fikirkan diri sendiri dulu...”  Menurut saya, pemimpin yang sekarang kita butuhkan adalah seorang pemimpin komulatif, dimana kriteria yang sudah disebutkan diatas ter[integrasi] dalam satu sosok. Dan sosok pemimpin itu adalah sosok pemimpin yang komulatif dan tangguh, seperti ustadz (ust. Abdullah Gymnastiar atau yang biasa kita panggil dengan sebutan Aa’Gym).
Jika  ustadz (Aa’Gym) diminta untuk menjadi pemimpin Negara ini (Indonesia), mungkin beliau masih berfikir panjang lagi. Karena saya tau kalau beliau sangat tawadhu’.
Sebenarnya, sampai sekarang saya tidak terlalu mengenal sosok ustadz, tidak banyak mencari tau seluk-beluk kehidupan ustadz , hanya saja suatu ketika waktu saya masih di Makassar, pernah melihat ustadz berceramah di Masjid Islamic Center Makassar. Namun, sosok ustadz yang saya lihat waktu itu terus teringat.

Begitulah Aa’,  saya pikir dalam situasi sulit yang diperlukan memang pemimpin yang sanggup memberikan inspirasi & panutan [pemimpin komulatif yang tangguh] . Dengan begitu, berbagai masalah dan krisis (akhlak) dapat segera teratasi.
Salam dari saya,

Rilis Ghiffary

2 komentar:

  1. salam,
    saya sangat setuju dengan tulisan saudara, kita dan semua rakyat indonesia memang butuh pemimpin yang mampu memimpin dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum memimpin orang lain dan sudah terbukti dengan karya serta sumbangsihnya membangun moral bangsa seperti aa gym.

    BalasHapus
  2. yup. Tapi bisa jd karena ke-tawadhu'an, beliau ngga' mau.

    Beliau ngga seperti ke[banya]kan orang yang berebut kekuasaan untuk menjadi pemimpin...

    makasih comment-nya

    BalasHapus